Ramalan Jayabaya Yang Telah Terjadi
Posted on 20.48 | By Admin | In
Pada posting saya yang lalu, saya pernah memposting tentang ramalan - ramalan jayabaya. Jika anda belum membaca, silahkan baca dahulu disini. Pada posting kali ini, saya akan menulis beberapa dari ramalan Jayabaya yang telah terjadi.
Seperti sudah saya tuliskan diatas, Jayabaya telah meramalkan banyak hal yang akan terjadi, berikut ini adalah ramalan – ramalan yang telah terjadi tersebut :
Seperti sudah saya tuliskan diatas, Jayabaya telah meramalkan banyak hal yang akan terjadi, berikut ini adalah ramalan – ramalan yang telah terjadi tersebut :
- Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran – Nanti akan ada kereta tanpa kuda. Sekarang kita bisa mengendarai mobil tanpa harus menggunakan kuda.
- Prau mlaku ing dhuwur awang-awang – Perahu berjalan diatas angkasa. Sekarang kita juga sudag bisa menikmati KAPAL TERBANG (pesawat) bukan?
- Kali ilang kedhunge – sungai hilang lubuknya (bagian sungai yang dalam). Sekarang sungai sudah banyak mengalami pengendapan oleh letusan gunung, erosi, bahkan timbunan sampah.
- Pasar ilang kumendang – Pasar kehilangan keramaian (suara). Sekarang kita bisa “pergi” ke pasar untuk membeli apa saja melalui internet dan telepon.
- Sekilan bumi dipajeki – Sejengkal tanahpun terkena pajak. Sekarang setiap tanah mempunyai sertifikat, dan pemiliknya harus membayar pajak. Bahkan tanah kontrakan seperti flat, apartemen pun terkena pajak. Ironisnya, pemilik kontrakan, flat, kost, apartemen, harus membayar pajak dari uang sewa yang mereka peroleh.
- Wong wadon nganggo klambi lanang – Perempuan memakai pakaian laki-laki. Sudah menjadi kewajaran sekarang perempuan memakai celana yang dahulu ( dijawa) hanya dikenakan oleh kaum pria saja.
- Akeh janji ora ditepati - Banyak janji tidak ditepati. Banyak orang dijaman ini banyak orang yang dengan gampang mengumbar janji dan sangat enteng untuk melupakan apa yang telah dijanjikannya tersebut.
- Akeh wong wani nglanggar sumpahe dhewe – Banyang orang berani melanggar sumpahnya sendiri. Contoh nyata adalah para pegawai, pejabat, bahkan mungkin kita yang pernah bersumpah dan dengan mudah melanggar sumpah tersebut.
- Manungsa padha seneng nyalah - Manusia suka berbuat salah. Ingatkah kalimat “PERATURAN DIBUAT UNTUK DILANGGAR” ?. Banyak orang merasa bangga ketika berbuat sesuatu yang salah. Melanggar lampu merah, membolos, dll.
- Ora ngendahake hukum Allah – Tidak mengindahkan hukum Tuhan. Pernahkanh Anda melakukannya? Hihihihi…hanya bercanda, tapi katanya “semua orang pernah melakukan dosa”. Apakah ini hanya PEMBENARAN kita saja untuk melegalkan melakukan perbuatan yang dilarang Tuhan?
- Barang jahat diangkat-angkat – Yang jahat diangkat-angkat. Dari barang selundupan yang murah, sampai pejabat yang curangpun kita angkat.
- Barang suci dibenci – Yang suci dibenci dan dihindari. Melakukan atau berbuat sesuai dengan prosedur membuat kita malas bukan? Lama, berbelit-belit, ngantri, memakan banyak waktu, tidak sempat, dll. Itu pembenaran kita….
- Akeh manungsa ngutamake dhuwit – Banyak manusia mendewakan UANG. Tanpa uang kita tidak bisa mendapatkan apa-apa sekarang. Dan banyak diantara kita yang mementingkan uang daripada cinta, kasih, dan keluarga.
- Lali kamanungsan – Lupa sifar kemanusiaan. Kemanusiaan hanyalah sebagai slogan saja. Memanusiakan manusia hanyalah frasa yang dibahas di bangu sekolah saja.
- Lali kebecikan – Lupa kebaikan. Baik? bukankah itu bersifat relatif? Ya, dengan relatifnya tersebut kita sering pembuat definisi BAIK menurut kita sendiri, yang mungkin bisa merugikan orang atau pihak lain.
- Lali sanak, lali kadang – Lupa saudara dan keluarga. Wah, waktu saya benyak tersita untuk pekerjaan….jadi kamu sebagai istri tenang saja ya dirumah, urus tu rumah dan anak-anak……Nanti kalau ada adik saya menghubungi saya, katakan saya sedang sibuk….:)
- Akeh bapa lali anak – Banyak bapak melupakan anaknya. Habis sibuk kerja sih….:))
- Nantang bapa – Menantang bapak/ayah/orang tua. Banyak anak yang sekarang sudah berani menentang orang tuanya, dengan berbagai pembenaran yang dia buat.
- Sedulur pada cidra – Saudara saling bertengkar. Apalagi kalau sudah urusan warisan…..:))
- Keluwarga pada curiga – Keluarga saling curiga. Bukan curiga om Jayabaya, hanya waspada saja kok, jangan-jangan dia mau merebut warisan saya….:))
- Kanca dadi mungsuh – Teman jadi musuh. Banyak diantara kita yang sudah mengalami bertengkar dengan sahabat dan tidak bisa memaafkannya lagi?
- Akeh manungsa lali asale – Banyak manusia lupa dari mana dia berasal. Apalagi yang ‘’KERE MUNGGAH BALE” ( orang yang dulunya miskin lalu menjadi kaya raya). Congkaknya…….
- Ukuman ratu ora adli – Hukuman raja tidak adil. Lihat berita di media, mencuri buah dihukum 6 bulan, bahkan ada yang tahunan, tetapi yang korupsi triliyunan bebas saja….
- dan masih banyak lagi…
Comments (0)
Posting Komentar