Mati Tertawa

Posted on 15.06 | By Admin | In , ,


Tertawa bisa saja menjadi ungkapan gembira. Tapi, tertawa juga bias menjadi
salah satu cara untuk mati. Sekurang-kurangnya tercatat 8 orang mati
tertawa.

1.Konon, Zeuxis menertawakan lukisan seorang wanita yang baru saja
diselesaikannya. Pelukis Yunani abad 5 SM ini tertawa sampai sesak napas dan
akirnya mati.

2.Konon, penulis komedi Yunani abad ke 3 M, yang bernama Philemon,
menertawakan kekuconnya sendiri samapi kemudian mati.

3.Konon Chrysippus, filsuf Yunani Abad ke 3 SM, mati menertawakan keledai
makan buah ara.

4.Mendengarkan cerita jorok yang dituturkan saudara perempuannya, penulis
Italia abad ke-15 M yang bernama Pietro Aretino tertawa-tawa sampai
terjungkal dari kursinya dan penyakit ayannya kambuh sampai kemudian ia
mati.

5.Pengarang dan penerjemah eksentrik asal Skot abad ke-17, Thomas Urquhart,
mati ketika menertawakan perbaikan singgasana Raja Charles II.

6.Bersama teman-temannya, pada sebuah Rabu malam di bulan April 1782, nyonya
Fitzherbert yang berasal dari Northamptonshire pergi ke Drury Lane Theatre
untuk menonton Opera Pengemis (Beggar’s Opera). Ketika actor popular
Bannister muncul di panggung dengan berpakain aneh dalam perannya Poly,
semua penonton serempak tertawa terbahak-bahak. Celakanya, nyonya
Fitzherbert tidak mampu menghentikan tawanya sampai-sampai dia harus dipaksa
keluar teater sebelum babak kedia berakhir. Pada minggu berikutnya majalah
Gentlemen mengabarkan bahwa karena tidak mampu membuang sosok Poly itu,
nyonya Flitzherbert terserang hysteria yang berlanjut tanpa henti sampai
akhirnya ia meninggal.

7.Pada 24 Maret 1975, Alex Mitchell, lelaki berumur 50 tahun asal Inggris,
mati tertawa ketika menonton tayangan TV komedi The Goodies, Menurut
isterinya, yang menjadi saksi kejadian, Mitchell tidak mampu menghentikan
tawanya ketika menonton sebuah sketsa dalam episode “Kung Fu Kapers”.
Pada episode itu Tim Brooke-Taylor, berdandan dengan rok pendek khas bangsa
Skot, memperkenalkan cara baru untuk mempertahankan diri yang disebut Ecky
Thump. Dalam tayangan komedi itu, si actor tampak diserang oleh pudding
hitam dan mencoba menangkisnya dengan terompet Skotlandianya.
Setelah tertawa tanpa henti selama dua puluh lima menit Mitchell akhirnya
merosot di sofa dan terkena serangan jantung. Janda Mitchell mengirimkan
surat ke Goodies untuk mengucapkan terima kasih karena telah membuat
Mitchell mati secara bahagia.

8.Ole Bentzen, audiolog asal Denmark yang ahli dalam mengembangkan alat
Bantu pendengaran untuk negara-negara berkembang, menonton film A Fish
Called Wanda. Selama adegan yang menampilkan John Cleese, Bentzen mulai
tertawa terbahak-bahak sampai-sampai degup jantungnya meningkat rata-rata
antara 250 sampai 500 degupan per menit. Ia akhirnya mati terkena serangan
jantung.


Klo yg matinya kayak gitu enak nggak yah??? Itu masuk mati sahid
nggak......trus yg buat lelucon dapat pahala nggak??? Soalnya pahalanya
untuk menyenangkan orang okelah......lha klo sampai org yg tertawanya mati
apa nggak dosa???

Wa'allahu A'lam
sumber:http://www.mail-archive.com, http://ogettego.blogspot.com

Comments (0)

Posting Komentar