Listrik Naik, Indonesia Jadi Negara Importir
Posted on 13.35 | By Admin | In Ekonomi , Nasional
Ilustrasi. Corbis.
JAKARTA - Rencana pemerintah manaikkan Tarif Dasar Listrik atau Tarif Tenaga Listrik (TTL) dinilai akan memberatkan para pengusaha.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengungkapkan, kenaikan listrik 10 persen akan memberatkan kalangan pengusaha di Indonesia. Menurutnya, hal tersebut akan menurunkan daya saing industri Indonesia dengan negara lain
"Kita tidak bisa lagi kompetisi, karena buruh juga naik 30 persen kan. Selain itu, kondisi perekonomian (global) juga kan lagi kacau balau," tuturnya kepada okezone di Jakarta, Jumat (20/1/2012).
Dia mengungkapkan, dengan kenaikan ini maka barang-barang produksi Indonesia akan lebih mahal ketimbang barang-barang produksi luar negeri. "Lama-lama kita jadi importir saja kalau begitu. Karena kan lebih murah barang-barang dari luar," kata Sofyan.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana menaikkan Tarif Dasar Listrik atau Tarif Tenaga Listrik (TTL) sebesar sepuluh persen pada 2012. "APBN 2012 sudah mengansumsikan kenaikan tarif 10 persen. Kajiannya sudah jadi tinggal diajukan DPR," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Djarman.
Djarman menjelaskan, saat ini ada sebanyak 19,6 juta pelanggan rumah tangga yang memiliki kapasitas 450 VA. "Hampir setengah dari jumlah pelanggan listrik rumah tangga saat ini yang mencapai 40 juta pelanggan," jelasnya.
Lebih lanjut dirinya menambahkan dengan adanya kenaikan TDL tersebut maka beban subsidi pemerintah berkurng Rp9,5 triliun. "Bahwa direncanakan di 2012 subsidi Rp40,5 triliun tapi dengan naik tarif 10 persen akan mengurangi Rp9,5 triliun," pungkasnya.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengungkapkan, kenaikan listrik 10 persen akan memberatkan kalangan pengusaha di Indonesia. Menurutnya, hal tersebut akan menurunkan daya saing industri Indonesia dengan negara lain
"Kita tidak bisa lagi kompetisi, karena buruh juga naik 30 persen kan. Selain itu, kondisi perekonomian (global) juga kan lagi kacau balau," tuturnya kepada okezone di Jakarta, Jumat (20/1/2012).
Dia mengungkapkan, dengan kenaikan ini maka barang-barang produksi Indonesia akan lebih mahal ketimbang barang-barang produksi luar negeri. "Lama-lama kita jadi importir saja kalau begitu. Karena kan lebih murah barang-barang dari luar," kata Sofyan.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana menaikkan Tarif Dasar Listrik atau Tarif Tenaga Listrik (TTL) sebesar sepuluh persen pada 2012. "APBN 2012 sudah mengansumsikan kenaikan tarif 10 persen. Kajiannya sudah jadi tinggal diajukan DPR," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Djarman.
Djarman menjelaskan, saat ini ada sebanyak 19,6 juta pelanggan rumah tangga yang memiliki kapasitas 450 VA. "Hampir setengah dari jumlah pelanggan listrik rumah tangga saat ini yang mencapai 40 juta pelanggan," jelasnya.
Lebih lanjut dirinya menambahkan dengan adanya kenaikan TDL tersebut maka beban subsidi pemerintah berkurng Rp9,5 triliun. "Bahwa direncanakan di 2012 subsidi Rp40,5 triliun tapi dengan naik tarif 10 persen akan mengurangi Rp9,5 triliun," pungkasnya.
sumber: http://economy.okezone.com/read/2012/01/20/19/560523/listrik-naik-indonesia-jadi-negara-importir
Comments (0)
Posting Komentar